Teknologi Digital Dalam Pemasaran

Perkembangan teknologi yang semakin pesat mempengaruhi era pemasaran saat ini. Pemasaran yang awalnya hanya menggunakan media tradisional bergeser pada media digital atau lebih dikenal dengan pemasaran digital, Pemasaran digital adalah pemasaran produk atau layanan dengan menggunakan teknologi digital melalui internet, media sosial, telepon seluler, atau media digital lainnya.

A. Jenis digital marketing
Secara umum dikenal ada dua jenis digital marketing, yaitu:

  1. Push digital marketing

    Jenis digital marketing yang satu ini mengacu pada berbagai upaya mempromosikan produk atau jasa tanpa persetujuan awal dari calon konsumen.
    Beberapa strategi marketing yang masuk dalam kategori ini adalah pembuatan blog, website, beriklan di berbagai website, pengiriman email promosi ke email konsumen dan juga pengiriman SMS berisi promosi produk ke nomor ponsel orang-orang.
    Kelebihan dari digital marketing ini adalah menyediakan data yang lebih lengkap, mampu mentarget calon konsumen yang sesuai, bisa berlangsung secara konsisten dan juga bisa mengirim konten promosi tepat waktu.
    Kekurangannya sendiri meliputi biaya yang cukup tinggi, target calon konsumen yang tidak terlalu besar serta ada kemungkinan untuk sulit ditemukan.

  2. Pull digital marketing

    Pull digital marketing mengacu pada keaktifan calon konsumen dalam mencari informasi mengenai produk atau jasa yang mereka butuhkan.
    Para konsumen mencari informasi ini melalui website atau blog yang menyediakan informasi yang mereka cari. Aktivitas SEO atau Search Engine Optimization yang bertujuan untuk memaksimalisasi penggunaan mesin pencari merupakan hal yang erat kaitannya dengan jenis marketing yang satu ini.
    SEO memungkinkan website atau blog dari sebuah produk berada pada halaman pertama hasil pencarian mesin pencari, yang akan memperbesar kemungkinan untuk dikunjungi. Dengan menggunakan tekhnik SEO, para marketer akan bisa menjawab kebutuhan para konsumen dalam mencari apa yang mereka butuhkan di internet, dan secara tidak langsung menyukseskan strategi pull digital marketing. Kelebihan dari jenis
    digital marketing ini adalah ukuran konten yang tidak terbatas serta fleksibilitas dalam menyimpan dan menampilkan konten. Kekurangannya sendiri meliputi tingkat kesulitan yang cukup besar agar para konsumen bisa menemukan konten yang sudah dibuat serta adanya kemungkinan blocking bila konten yang ada tercampur baur.

B. Jenis model bisnis
Model bisnis juga merupakan salah satu inti utama dari perusahaan karena sebuah perusahaan harus memiliki cara untuk mendapatkan profit yang digunakan untuk bertahan hidup dan juga dapat digunakan untuk investasi jangka panjang
Terdapat banyak jenis model bisnis dalam dunia digital, yaitu:

  1. Brokerage/Marketplace
    Model bisnis ini pada intinya menghubungkan penjual dan pembeli pada satu tempat. Brokerage atau lebih modern disebut marketplace akan mendapatkan keuntungan dari biaya layanan penggunaan
    platform, komisi penjualan, maupun jasa iklan untuk penjual.Model bisnis ini mengarahkan upaya bisnis untuk mengumpulkan sebanyak- banyaknya penjual dan pembeli. Contoh yang paling umum di Indonesia seperti: Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan lain sebagainya.
  2. Advertising
    Model bisnis ini menghubungkan para pemasang iklan dengan pemilik media. Dalam digital, seringkali pemilik media juga mempunyai model bisnis advertising untuk menyediakan iklan langsung ke platformnya. Model bisnis ini mendapatkan keuntungan dari persentase komisi menjual iklan, atau biaya iklan jika memiliki platform media. Contoh perusahaan yang menggunakan model ini adalah Google dengan Google Ads, Facebook dan Instagram dengan Facebook Ads, serta beberapa marketplace seperti Shopee dengan Shopee Iklanku.
  3. Infomediary
    Model bisnis ini menghubungkan konsumen dengan kurasi informasi yang bersifat spesifik dan bernilai. Model bisnis ini mendapatkan keuntungan dari biaya langganan atau biaya akses.Model ini mengandalkan kualitas dari kurasi informasi yang disediakan, semakin berkualitas atau bermanfaat maka semakin mahal harga yang ditawarkan. Contoh perusahaan yang memakai model bisnis ini adalah Kompas dengan kompas.id dan Bloomberg dengan Bloomberg Terminal.
  4. Merchant
    Model bisnis ini sama seperti model bisnis yang sudah ada sebelum era digital, namun perbedaannya terletak pada pemanfaatan digital sebagai saluran distribusi dan pemasaran. Model bisnis ini mendapatkan keuntungan dari penjualan produk yang dihasilkan.
  5. Manufacturer
    Model bisnis ini sama dengan sebelumnya, memanfaatkan kekuatan digital untuk membuat proses bisnis lebih efisien dan efektif. Model bisnis ini mendapatkan keuntungan dari penjualan produk yang dibuat. Manufacturer dapat menjual produk langsung ke konsumen maupun ke jaringan distributor yang dimiliki.
  6. Affiliate
    Model bisnis ini menawarkan produk yang dimiliki oleh perusahaan lain, dengan keuntungan berupa persentase keuntungan jika terjadi penjualan. Model bisnis ini tidak membayar komisi apapun jika tidak ada penjualan atau aksi konversi apapun yang terjadi.
  7. Community
    Model bisnis ini mengandalkan komunitas yang Cara perusahaan mendapatkan keuntungan dari model bisnis community bisa dengan biaya langganan, jasa iklan, berjualan langsung, ataupun lainnya.
  8. Subscription
    Model bisnis ini membebankan biaya tertentu kepada konsumen sebagai ganti untuk menggunakan layanan yang ditawarkan. Semakin banyak pengguna yang dimiliki maka semakin besar penghasilan yang didapatkan. Contoh perusahaan yang menjalankan model bisnis ini adalah Netflix, Spotify, dan lainnya.
  9. Utility/On-demand
    Model bisnis ini membebankan biaya sesuai layanan yang digunakan. Kita banyak melihat model bisnis ini semakin efektif dengan banyaknya tawaran layanan yang ditawarkan. Contoh perusahaan yang menjalankan model bisnis ini adalah Gojek dan Grab.

Sumber :
Devie Puspitasari, Dasar dasar Pemasaran, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi Jakarta, 2021