Pemasaran memiliki ruang lingkup yang sangat luas, mencakup semua kegiatan mulai dari konsep, ide hingga kegiatan yang mencakup realisasi laba.
A. Kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitan dengan pasar.
Lingkup pemasaran yaitu :
-
Organisasi Pemasaran. organisasi ditujukan untuk menaikkan nama dan citra organisasinya di mata masyarakat umum. Dan tugas suatu organisasi adalah untuk mengatur kegiatan kegiatan dengan baik, organisasi bertanggung jawab pada : perencanaan dan perdagangan barang, periklanan, riset pemasaran, analisis dan pengawasan penjualan, perencanaan saluran, teritorial dan kuota, pengawasan persediaan, penjadwalan produksi, serta distribusi.
- Pasar. Pada pokoknya pasar di kelompokkan menjadi 4 golongan yaitu :
- Pasar konsumen : sekelompok pembeli yang membeli barang untuk dikonsumsi dan barang yang dibeli adalah barang konsumsi.
- Pasar industri : pasar yang terdiri atas individu dan lembaga yang membeli barang-barang untuk dipakai lagi baik secara langsung maupun tidak langsung dan barang yang dibeli adalah barang industri.
- Pasar penjual : suatu pasar yang terdiri atas individu dan organisasi yang membeli barang dengan maksud dijual atau disewakan lagi agar mendapat laba.
- Pasar pemerintah : pasar dimana terdapat lembaga – lembaga pemerintahan, seperti : departemen-departemen, direktorat, kantor dinas, dll.
- Produk. Produk yang dimaksud disini adalah semua barang dan jasa yang dihasilkan atau diproduksi oleh suatu perusahaan dan kemudian memasarkannya.
Jenis jenis produk.
a. Barang Konvinien ( Convinience Goods)
Barang yang pada umumnya memiliki frenwensi pembelian yang tinggi ( sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera dan memerlukan usaha yang minimun dalam perbandingan dan pembeliannya.
Convinience Goods dikelompok menjadi 3 kelompok :- Barang kebutuhan pokok ( stables ) : barang yang dibeli konsumen secara teratur, seperti : sabun, minyak, beras, pasta gigi dan sebagainya
- Barang impuls ( implus goods) : barang yang dibeli tanpa perencanaan terlebih dahulu, seperti permen, coklat, air mineral.
- Barang keadaan darurat ( emergency goods): barang yang dibeli disaat kebutuhan dirasakan mendesak, seperti payung dan jas hujan pada saat musim hujan
b. Barang shopping ( shopping goods)
Barang-barang yang dibeli oleh konsumen dimana dalam proses pembelian dan pemilihannya diibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang ada
Shopping goods dikelompokkan menjadi 2 jenis :- Barang Homogen ( Homogeneous shopping goods): Barang barang yang dianggap oleh konsmen hampir sama, namun berbeda jauh dalam harga. Konsumen akan mencari harga termurah dengan cara membandingkan harga di satu toko dengan toko lainnya.
- Barang Heterogen ( Hetereogeneous shopping goods) : Barang-barang yang dianggap oleh konsumen mempunyai aspek karakteristik/ciri-ciri lebih penting dibandingkan dengan aspek harga. Konsumen mempersepsikan berbeda dalam hal kualitas dan atribut.
c. Barang Khusus ( Specialty Goods )
Barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha untuk membelinyaUmumnya jenis barang ini terdiri atas barang barang mewah, dengan merek dan model yang pesifik, seperti mobil jaguar, pakaian desain terkenal dan tas desain ternama
d. Barang yang tidak dicari ( Unsought Goods )
Barang yang tidak diketahui oleh konsumen atau kalaupun sudah diketahui oleh konsumen, konsumen belum tentu tertarik untuk membelinya.
Barang yang tidak dicari dikelompokkan menjadi 2 jenis :-
Regularly Unsought Goods : Barang-barang yang sebetulnya sudah ada (tersedia) dan diketahui oleh konsumen, tetapi belum terpikirkan untuk membeli. Seperti asuransi jiwa, batu nisan.
- New Unsought Goods : Barang-barang yang benar-benar baru dan belum diketahui oleh konsumen.
-
Saluran Distribusi. Saluran yang digunakan produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.
Jenis-jenis Saluran Distribusi Pemasaran
Saluran distribusi dapat dibagi menjadi dua jenis saluran yaitu saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung.a. Saluran Distribusi Langsung
Produsen – Konsumen
Saluran Distribusi Langsung atau kadang disebut juga dengan Saluran Tingkat Nol (Zero Level Channel) adalah saluran distribusi yang tidak memiliki tingkat perantara. Dalam kerangka kerja ini, produsen menjual barang dagangannya langsung ke pelanggan tanpa menggunakan perantara sama sekali. Contoh saluran level nol adalah toko outlet pabrik. Banyak perusahaan penyedia layanan (jasa) seperti perusahaan liburan juga memasarkan langsung ke konsumen tanpa menggunakan perantara ritel tradisional seperti agen perjalanan.b. Saluran Distribusi Tidak Langsung
Ketika produsen melibatkan perantara atau orang tengah untuk menjual produknya kepada pelanggan akhir, maka saluran distribusi yang digunakan ini disebut dengan saluran tidak langsung. Saluran tidak langsung dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu :-
Saluran Satu Tingkat (One Level Channel)
Produsen – Pengecer – Konsumen
Saluran satu tingkat berisi satu perantara penjualan yaitu pihak pengecer (retailer). Pengecer membeli produk dari produsen dan kemudian menjualnya kepada pelanggan. Saluran distribusi satu tingkat berfungsi paling baik bagi produsen yang bergerak di bidang barang belanjaan seperti pakaian, sepatu, perabot rumah tangga, mainan dan lain-lainnya. -
Saluran Dua Tingkat (Two Level Channel)
Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Pedagang besar atau grosir membeli produk secara massal dari produsen,kemudian membaginya menjadi paket-paket kecil dan menjualnya ke pengecer yang akhirnya menjual produk-produk tersebut kepada pelanggan akhir atau konsumen. Barang yang tahan lama, terstandarisasi dan agak murah pada umumnya menggunakan saluran distribusi dua tingkat. -
Saluran Tiga Tingkat (Three Level Channel)
Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Saluran distribusi tiga tingkat melibatkan agen selain pedagang grosir dan pengecer yang membantu dalam penjualan produk. Agen-agen ini berguna ketika suatu produk perlu bergerak cepat ke pasar dengan segera setelah pesanan ditempatkan. Mereka diberi tugas untuk menangani distribusi produk di wilayah atau kabupaten tertentu dengan imbalan komisi persentase tertentu. Agen tersebut dapat dikategorikan menjadi super stockiest serta agen pembawa dan penerusan. Kedua agen ini menyimpan stok atas nama perusahaan
-
-
Penentuan harga. Ada dua pendekatan pokok dalam penentuan harga jual yaitu : pendekatan biaya dan pendekatan pasar atau persaingan
A. Metode Penetapan Harga: Biaya (Cost Oriented Pricing)
Metode penetapan harga berorientasi biaya mencakup cara penetapan harga berikut:- Cost-Plus Pricing
Metode ini adalah metode penetapan harga paling sederhana. Produsen menghitung biaya produksi yang dikeluarkan dan menambah persentase tertentu dari markup untuk merealisasikan harga jual.
Markup adalah persentase keuntungan yang dihitung dari total biaya yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
Contoh:
Jika Harga Pokok Produksi produk-A adalah Rp 5000 dengan markup 25% dari total biaya, harga jual akan dihitung sebagai berikut.
= Harga pokok produksi + Harga Pokok Produksi x Markup Persentase/100
= 5000+ 5000 x 0,25= 6250
Jadi, sebuah bisnis memperoleh laba sebesar Rp 125 (Laba = Harga jual – Harga pokok) - Markup Pricing
Metode ini adalah variasi biaya ditambah penetapan harga dengan persentase markup dihitung pada harga jual.
Contoh:
Jika biaya per unit sebuah coklat adalah Rp16.000 dan produsen ingin mendapatkan markup 20% dari penjualan maka harga markup adalah:
= Biaya Satuan/ 1 laba atas penjualan yang diinginkan
= 16.000/1-0,20 = 20.000
Jadi, produsen akan membebankan Rp20.000 untuk satu cokelat dan akan memperoleh keuntungan Rp4.000 per unit. - Target Return Pricing
Dalam metode penetapan harga semacam ini, bisnis menetapkan harga untuk menghasilkan Tingkat Pengembalian Investasi atau ROI yang diperlukan dari penjualan barang dan jasa.
Contoh:
Jika produsen sabun menginvestasikan Rp1.000.000 dalam bisnis dan mengharapkan ROI 20% yaitu Rp 200.000, maka perhitungannya:
= Biaya Unit + (Pengembalian yang Diinginkan x modal yang diinvestasikan)/ penjualan unit
= 16 + (0,20 x 100000)/5000 Target Return Pricing = Rp 20.000Dengan demikian, produsen akan mendapatkan 20% ROI asalkan biaya dan unit penjualan akurat. Jika penjualan tidak mencapai 50.000 unit maka pabrikan harus menyiapkan grafik titik impas dimana ROI yang berbeda dapat dihitung pada unit penjualan yang berbeda.
B. Metode Penetapan Harga: Pasar (Market Oriented Pricing Method)
harga dihitung berdasarkan kondisi pasar.
1. Perceived-Value Pricing
Dalam metode penetapan harga ini, produsen memutuskan harga berdasarkan persepsi pelanggan terhadap barang dan jasa dengan mempertimbangkan semua elemen seperti iklan, promosi, manfaat, kualitas produk, saluran distribusi, dll yang mempengaruhi persepsi pelanggan.
Contoh:
Pelanggan membeli produk Sony meskipun produk dengan harga lebih murah tersedia di pasar, hal ini karena perusahaan Sony mengikuti kebijakan penetapan harga yang dipersepsikan di mana pelanggan bersedia membayar ekstra untuk kualitas dan daya tahan produk yang lebih baik.
2. Value Pricing
Dengan metode penetapan harga ini, bisnis merancang produk dengan harga rendah dan mempertahankan penawaran berkualitas tinggi. Produk direkayasa ulang untuk mengurangi biaya produksi dan menjaga kualitas secara bersamaan.
Contoh:
Tata Nano adalah contoh terbaik dari metode yang satu ini. Beberapa mobil Tata dirancang dengan fitur terbaik dengan harga rendah dan tetap memenuhi kualitasnya.
3. Going Rate Pricing
Dalam metode ini, bisnis mempertimbangkan harga pesaing sebagai dasar dalam menentukan harga penawarannya sendiri. Umumnya, harga kurang lebih sama dengan harga pesaing.
Contoh:
Di Industri Oligopolistik seperti baja, kertas, pupuk, dll, harga yang dikenakan hampir semua sama.
4. Auction Type Pricing
Metode penetapan jenis ini semakin populer dengan semakin banyaknya penggunaan internet. Beberapa situs online seperti eBay, Quikr, OLX, dll. menyediakan platform bagi pelanggan untuk membeli atau menjual komoditas. Ada tiga jenis lelang:- English Auctions: Ada satu penjual dan banyak pembeli. Penjual menempatkan barang di situs seperti Yahoo dan penawar menaikkan harga sampai harga terbaik tercapai.
- Dutch Auctions: Ada satu penjual dan banyak pembeli atau satu pembeli dan banyak penjual. Dalam kasus pertama, harga terbaik diumumkan dan kemudian perlahan-lahan turun sesuai dengan penawar sedangkan pada jenis kedua pembeli mengumumkan produk yang ingin dibeli kemudian calon penjual bersaing dengan menawarkan harga terendah.
- Sealed-Bid Auctions: Metode semacam ini sangat umum dalam kasus pembelian di pemerintahan, di mana tender mengambang di pasar, dan calon pemasok mengajukan penawaran mereka dalam amplop tertutup, tidak mengungkapkan penawaran kepada siapa pun.
5. Differential Pricing
Metode penetapan harga ini diterapkan ketika harga yang berbeda harus dibebankan dari kelompok pelanggan yang berbeda. Harga juga dapat bervariasi sehubungan dengan waktu, area, dan bentuk produk.
Contoh:
Contoh terbaik dari metode ini adalah Air Mineral. Harga air mineral bervariasi di hotel, stasiun kereta api, toko ritel. - Cost-Plus Pricing
-
Promosi dan periklanan. Promosi adalah upaya atau cara untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Sedangkan Iklan adalah segala bentuk pesan promosi benda seperti barang, jasa, tempat usaha, dan ide yang disampaikan melalui media dengan biaya sponsor dan ditujukan kepada sebagian besar masyarakat.
bauran promosi teridiri atas :
- personal selling
- mass selling
- promosi penjualan
- public relation
- direct marketing
B. Pemasaran Konvensional dan Pemasaran Digital. Pemasaran digital adalah pemasaran produk atau layanan dengan menggunakan teknologi digital melalui internet, media sosial, telepon seluler, atau media digital lainnya.
-
Bisnis dan Pemasaran Online. Bisnis / Pemasaran Online adalah bisnis / pemasaran yang menggunakan media dengan syarat utama koneksi internet dan hanya menampilkan bentuk gambar visual saja yang mewakili produk fisiknya, secara garis besar dapat di bagi tiga : a. Berjualan di akun situs marketplace dan sejenisnya b. Berjualan di akun sosial media c. Memiliki website dan toko online.
-
Bisnis dan Pemasaran Offline / Konvensional. Bisnis / Pemasaran Offline adalah bisnis yang dilakukan secara konvensional menawarkan produk secara langsung ke pembeli, serta fisik dari produk yang ditawarkan dapat di rasakan oleh semua panca indra yang dimiliki, Strategi bisnis yang satu ini memang tidak menerapkan internet dalam menjangkau pasar. Sebagai contoh, pemasaran melalui media seperti televisi, koran, poster, ataupun memasang billboard di pinggir jalan.
Bisnis dan Pemasaran Offline / Konvensional secara garis besar di bagi tiga :
a. Berjualan di pasar dan pusat perbelanjaan
b. Berjualan di mall dan tempat keramaian
c. Membangun sebuah toko dan perkantoran
C. Bentuk Pasar Online
Bentuk pasar online yaitu :
-
E-Commerce. E-commerce (Elektronik Commerce) atau dalam bahasa indonesia Perdagangan Secara Elektronik adalah proses pembelian maupun penjualan produk secara elektronik. e-commerce sendiri makin berkembang beberapa tahun belakangan ini dan secara perlahap menggantikan toko tradisional ( Offline ).
-
Online Marketplace. Online marketplace atau e-marketplace merupakan sebuah pasar online yang mempertemukan penjual dan pembeli dengan tidak harus bertatap muka atau bertemu langsung.
Pada umumnya terdapat dua jenis kerja sama di situs marketplace Indonesia, yaitu marketplace murni dan konsinyasi.-
Marketplace Murni. Kerjasama marketplace murni adalah ketika situs marketplace hanya menyediakan lapak untuk berjualan dan fasilitas pembayaran. Penjual yang melakukan kerjasama marketplace diberikan keleluasaan lebih banyak dibandingkan kerjasama konsinyasi. Penjual berkewajiban untuk menyediakan deskripsi dan foto produk secara mandiri. Selain itu, penjual juga dapat menerima penawaran harga dari pembeli.
-
Marketplace Konsinyasi. Jenis kerjasama yang kedua adalah konsinyasi atau istilah mudahnya adalah titip barang. Jika penjual melakukan kerjasama konsinyasi dengan situs marketplace, ia hanya perlu menyediakan produk dan detail informasi ke pihak marketplace.
-
-
Online shop atau toko online. online shop atau yang sering disebut dengan toko online yaitu sistem belanja online yang mana pembeli dapat menanyakan harga atau pertanyaan apapun terkait produk kepada penjual secara langsung, dapat melalui Telephone maupun Whatsapp