Perkembangan Pemasaran

Pemasaran barang atau jasa yang begitu pesat sekarang ini tentu tidaklah langsung terjadi, haruslah ada proses ataupun perjalanan yang sangat panjang. Proses perjalanan dari perkembangan pemasaran ini juga dapat kita sebut sebagai sejarah pemasaran.
Sejarah perkembangan pemasaran dicerminkan oleh sejarah perkembangan perekonomian pada umumnya, karena pemasaran merupakan bagian dari perekonomian dan ini berarti perkembangan pemasaran sekaligus juga menggambarkan perkembangan kondisi perekonomian. Menurut Philip Kotler ada delapan tahap perkembangan perekonomian yang juga menggambarkan perkembangan pemasasaran.
Adapun kedelapan tahap yang dimaksud adalah :
1. Tahap Ekonomi Swadaya atau Sendiri
Pada tahap ini individu dan atau masyarakat bila akan memenuhi setiap kebutuhan hidupnya melakukan usaha secara mandiri seperti memancing, berburu bercocok tanam dan sebagainya. Pada tahap ini belum terjadi proses pertukanan, ini berarti belum terjadi pemasaran.
2. Tahap Ekonomi Famili
Pada tahap kedua ini individu dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dilakukan secara bersama-sama dengan keluarganya, sehingga antar mereka saling bantu-membantu. Pada tahap ini juga belum terjadi proses pertukaran atau belum terjadi pemasaran.
3. Tahap Barter Sederhana
Pada tahap ini menggambarka kondisi masyarakat yang terdiri dari berbagai suku/kelompok yang lokasinya dapat berbeda dan merekan sekali sekali terjadi /melakukan pertemuanm baik disengaja maupun tanpa direncanakan, mereka umumnya membawa barang-barang yang berasal dari daerah masing-masing dan mereka saling tertarik untuk melakukan pertukaran, maka terjadilah barter (pertukaran) yang sifatnya masih sangat sederhana. Pada kondisi inilah mulai lahir apa yang dimaksud dengan pemasaran.
4. Tahap Pasar Lokal
Kondisi di tahap sebelumnya (barter sederhana) mengalami perkembangan yang pesat berupa ditetapkanya(disepakatinya) tempat tersebut untuk dijadikan tempat pertemuan yang rutin (terus menerus) namun pada masing daerah tertentu. Umumnya pertemuan tersebut disepakati dua atau satu kali dalam satu minggu tergantung pada kesepakatan mereka. Namun pada pasar lokal inipun masing melakukan pertukaran barang dengan barang (barter).
5. Tahap Ekonomi Uang
Tahap ini merupakan tahap yang berusaha untuk mengurangi kelemahan yang ada pada tahap sebelumnya yang melakukan transaksi secara barter seperti mamakan waktu yang lama dan tidak semua orang kemauannya sama untuk mau saling tukar menukar barangnya. Oleh karenanya dicarikan suatu benda/alat yang dapat digunakan untuk dapat mempermudah proses pertukaran yaoitu berupa mata uang, seperti benda-benda yang dianggap memiliki mu’jizat, kemudian berkembang berupa batu-batuan, perunggu, perak dan emas. Pada kondisi ini aktivitas pemasaran semakin berkembang.
6. Tahap Kapitaslisme Muda
Pada tahap ini kondisi masayarakat ditandai oleh adanya pengelompokan masyarakat menjadi golongan yang kuat seperti tuan tanah, kaum ningrat, kaum borjuis, yang umumnya menguasai perekonomian dan selalu berusaha menumpuk kekayaan (kapital). Kelompok lain adalah kaum buruh/masyarakat kecil, kaun proletar yang umumnya mengambdi pada kaum ningrat dan sebagai objek oleh kaum penguasa dalam memupuk kakayaan.
7. Tahap Poduksi Massa
Pada tahap ini ditandai oleh ditemukannya dan digunakannya alat- alat yang dapat menggunakan teknologi (mekanis) sehingga hasil produksi dapat dihasilkan secara massa dan tahap ini dilandasi ol;eh kondisi permintaan yang masing lebih banyak dari pada penawaran. Akibatnyam kegiatan pemasaran semakin bertambah maju dan berkembang.
8. Tahap Ekonomi Makmur
Tahap ini ditandai oleh kondisi perekonomian yang semakin kompleks, seghala macam barang/jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat semakin banyak dan beraneka ragam. Selain itu juga kondisi penawaran relatif lebih besar dari pada permintaan. Hal ini menyebabkan kegiatan pemasaran semakin bertambah kompleks

Dalam pengembangannya, marketing/pemasaran lalu dibagi menjadi tiga elemen utama, yaitu advertising (periklanan), selling (penjualan) dan distribution (distribusi). Dan selanjutnya perlahan namun pasti, unsur-unsur lain pun mulai dimasukan dalam pemikiran-pemikiran marketing. Di antaranya, konsep konsumsi, perilaku pasar, dan lain- lain. Marketing tumbuh sebagai ilmu modern, seperti dikenal pada saat ini, karena dorongan para ahli yang turut serta menyumbang pemikiran di dalamnya.
Proses perkembangan pemasaran yang sedang trend adalah penggunaan media digital dan lebih dikenal dengan nama digital marketing, Digital marketing adalah suatu kegiatan pemasaran atau promosi sebuah brand atau produk menggunakan media digital atau internet. Tujuan digital marketing adalah untuk menarik konsumen dan calon konsumen secara cepat.
Sumber :
Devie Puspitasari, Dasar dasar Pemasaran, Kementerian Pendidikan,Kebudayaan Riset dan Teknologi Jakarta, 2021