Jenis model bisnis

Model bisnis juga merupakan salah satu inti utama dari perusahaan karena sebuah perusahaan harus memiliki cara untuk mendapatkan profit yang digunakan untuk bertahan hidup dan juga dapat digunakan untuk investasi jangka panjang

Terdapat banyak jenis model bisnis dalam dunia digital, yaitu:

  1. Brokerage/Marketplace
    Model bisnis ini pada intinya menghubungkan penjual dan pembeli pada satu tempat. Brokerage atau lebih modern disebut marketplace akan mendapatkan keuntungan dari biaya layanan penggunaan
    platform, komisi penjualan, maupun jasa iklan untuk penjual.Model bisnis ini mengarahkan upaya bisnis untuk mengumpulkan sebanyak- banyaknya penjual dan pembeli. Contoh yang paling umum di Indonesia seperti: Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan lain sebagainya.
  2. Advertising
    Model bisnis ini menghubungkan para pemasang iklan dengan pemilik media. Dalam digital, seringkali pemilik media juga mempunyai model bisnis advertising untuk menyediakan iklan langsung ke platformnya. Model bisnis ini mendapatkan keuntungan dari persentase komisi menjual iklan, atau biaya iklan jika memiliki platform media. Contoh perusahaan yang menggunakan model ini adalah Google dengan Google Ads, Facebook dan Instagram dengan Facebook Ads, serta beberapa marketplace seperti Shopee dengan Shopee Iklanku.
  3. Infomediary
    Model bisnis ini menghubungkan konsumen dengan kurasi informasi yang bersifat spesifik dan bernilai. Model bisnis ini mendapatkan keuntungan dari biaya langganan atau biaya akses.Model ini mengandalkan kualitas dari kurasi informasi yang disediakan, semakin berkualitas atau bermanfaat maka semakin mahal harga yang ditawarkan. Contoh perusahaan yang memakai model bisnis ini adalah Kompas dengan kompas.id dan Bloomberg dengan Bloomberg Terminal.
  4. Merchant
    Model bisnis ini sama seperti model bisnis yang sudah ada sebelum era digital, namun perbedaannya terletak pada pemanfaatan digital sebagai saluran distribusi dan pemasaran. Model bisnis ini mendapatkan keuntungan dari penjualan produk yang dihasilkan.
  5. Manufacturer
    Model bisnis ini sama dengan sebelumnya, memanfaatkan kekuatan digital untuk membuat proses bisnis lebih efisien dan efektif. Model bisnis ini mendapatkan keuntungan dari penjualan produk yang dibuat. Manufacturer dapat menjual produk langsung ke konsumen maupun ke jaringan distributor yang dimiliki.
  6. Affiliate
    Model bisnis ini menawarkan produk yang dimiliki oleh perusahaan lain, dengan keuntungan berupa persentase keuntungan jika terjadi penjualan. Model bisnis ini tidak membayar komisi apapun jika tidak ada penjualan atau aksi konversi apapun yang terjadi.
  7. Community
    Model bisnis ini mengandalkan komunitas yang Cara perusahaan mendapatkan keuntungan dari model bisnis community bisa dengan biaya langganan, jasa iklan, berjualan langsung, ataupun lainnya.
  8. Subscription
    Model bisnis ini membebankan biaya tertentu kepada konsumen sebagai ganti untuk menggunakan layanan yang ditawarkan. Semakin banyak pengguna yang dimiliki maka semakin besar penghasilan yang didapatkan. Contoh perusahaan yang menjalankan model bisnis ini adalah Netflix, Spotify, dan lainnya.
  9. Utility/On-demand
    Model bisnis ini membebankan biaya sesuai layanan yang digunakan. Kita banyak melihat model bisnis ini semakin efektif dengan banyaknya tawaran layanan yang ditawarkan. Contoh perusahaan yang menjalankan model bisnis ini adalah Gojek dan Grab.

Sumber :
Devie Puspitasari, Dasar dasar Pemasaran, Kementerian Pendidikan,Kebudayaan Riset dan Teknologi Jakarta, 2021