Sikap dan Perilaku Menjual

Pengertian sikap dan perilaku

Sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Sedangkan Perilaku adalah keadaan jiwa untuk berpendapat, berfikir, bersikap dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dari berbagai macam aspek, baik fisik maupun non fisik.


Faktor yang mempengaruhi perilaku
Tingkah laku manusia adalah corak kegiatan yang sangat dipengaruhi oleh faktor yang ada dalam dirinya.
Faktor intern yang dimaksud adalah :

  1. Jenis Ras / keturunan.
    Setiap ras yang ada di dunia memperlihatkan tingkah laku yang khas. Tingkah laku khas ini berbeda pada setiap ras, karena memiliki ciri-ciri tersendiri. Ras : negro, mongol dll
  2. Jenis kelamin.
    Perbedaan perilaku berdasarkan jenis kelamin antara lain cara berpakaian, melakukan pekerjaan sehari-hari dan pembagian tugas pekerjaan.
  3. Sifat fisik.
    Orang yang pendek, bulat gendut, wajah berlemak adalah tipe piknis. Orang dengan ciri demikian dikatakan senang bergaul, humoris ramah dan banyak teman. Tipologi karya kretschmer sheldon.
  4. Kepribadian.
    Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsang baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari lingkungannya.
  5. Intelegensia.
    Intlegensia adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah dan efektif.
  6. Bakat.
    Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan ketrampilan khusus.


Sifat dasar yang harus dimiliki seorang penjual

  1. Pengetahuan akan diri sendiri. Seorang harus mengenal dirinya sendiri.
  2. Pengetahuan tentang barang yang akan dijual. Seorang penjual harus mengenal barang atau jasa yang dijual
  3. Pengetahuan tentang calon pembeli atau pelanggan. Seorang penjual harus mengenal siapa calon pembeli
  4. Kepribadian penjual. Kepribadian penjual yang baik ditunjukkan dengan mempunyai rasa percaya diri, kesopanan, kesabaran, kebijaksanaan, kejujuran, suka menolong, semangat, ketepatan atau kedisiplinan, ingatan dan berpikir positif, dapat mencari penyelesaian konsflik dengan baik.

Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang / organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya.
Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing.
Peran yang dilakukan tersebut adalah :

  1. Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu.
  2. Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian memberikan informasi mengenai kriteria produk yang akan dibeli akan dipertimbangkan pengambil keputusan baik secara sengaja atau tidak.
  3. Decider, adalah individu yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya.
  4. Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya.
  5. User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku konsumen
Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :

  1. Faktor kebudayaan, kebudayaan merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari lembaga lembaga penting lainnya.
  2. Faktor sosial, kelas sosial merupakan pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hieraskis dan yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan perilaku yang serupa.
  3. Faktor pribadi, faktor didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan.
  4. Faktor psikologis, faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa lampau atau antisipasinya pada waktu yang akan datang.


Karakter Konsumen

Pemasar harus mengenali dan memahami perilaku konsumen. Dengan mengenali pelanggan, pemasar bisa melihat kebutuhan mereka dan memberikan layanan yang lebih baik.
Tipe tipe pelanggan :

  1. Pelanggan tipe piknis
    Pelanggan dengan bentuk tubuh, badan bulat, agak pendek, dan muka atau wajahnya bulat lebar. Pelanggan tipe ini pada umumnya bersifat ramah, suka berbicara, tenang dan suka humor.
    Dalam menghadapinya, penjual hendaknya memperhatikan suasana hatinya dan melayani bercakap-cakap jika pelanggan menghendakinya, serta menghindari perdebatan atau bersikap konfrontasi.
  2. Pelanggan tipe leptosom
    Peanggan dengan bentuk tubuh, agak kerdil dan lemah, bahu tampak kecil, leher dan anggota badan kurus dan panjang. Pelanggan tipe ini pada umumnya bersifat sombong, sok intelek dan sok idealis.
    Dalam menghadapinya, penjual hendaknya menghormati layaknya seorang raja yang harus selalu dilayani, bersikap sabar, perhatian, penuh hormat, bijaksana dan menuruti perintahnya.
  3. Pelanggan tipe atletis
    Pelanggan dengan karakter banyak bergerak, berpenampilan tenang, jarang humor, dan tidak cepat percaya pada orang lain.
    Dalam menghadapinya, penjual hendaknya menghindari perdebatan yang tidak bermanfaat, memberikan kesan seolah-olah pelanggan adalah orang yang baik dan cerdas, serta menghindari sikap terburu-buru dan harus bersabar dalam melayaninya.

7 KATEGORI PEMBELI

  1. Pembeli apatis
    Pembeli apatis adalah jenis orang yang tidak pernah membeli apapun dan mereka juga tidak perduli sebagus apa produknya. Pembeli ini mempunyai sifat yang pesimis dan sinis.
  2. Pembeli aktualisasi diri
    Pembeli aktualisasi diri adalah orang yang mengetahui dengan pasti apa yang dibutuhkan, apa manfaatnya, berapa harganya, apa yang mereka beli dan segera mendapatkannya.
  3. Pembeli analitis
    Pembeli analitis adalah orang yang cenderung sangat detail terutama pada masalah angka, detail pada spesifikasi produk. Cara menghadapi pembeli ini adalah mempresentasikan hal hal yang bersifat spesifik dari produk/jasa yang dijual, seperti : cara kerja produk/jasa, harganya, manfaatnya, pelayanan sesudah pembelian.
  4. Pembeli penghubung
    Pembeli penghubung adalah orang yang membeli dengan memperhatikan pandangan, pendapat orang lain dalam mengambil keputusan membeli sebuah produk. Mereka sangat memerlukan pendapat dan saran tentang produk yang akan dibeli. Cara menghadapi pembeli ini adalah meyakinkan mengenai produk, siapa saja yang telah membeli dan memakai produk yang dijual.
  5. Pembeli penyetir
    Pembeli penyetir adalah orang yang membeli fokus pada hasil, to the point dan tanpa basa basi, peduli pada apa yang bisa dilakukan oleh produk, tidak suka membina hubungan.
  6. Pembeli yang senang bersosialisasi
    Pembeli yang senang bersosialisasi adalah orang yang sangat ramah, cepat akrab, muda bergaul dan suka membina hubungan. Pembeli ini mudah setuju terhadap produk tanpa memperhatikan kelebihan produk, namun bisa saja beberapa hari lupa terhaap pembahasan produk
  7. Pembeli impulsif
    Pembeli impulsif adalah orang yang sangat terdorong emosional dalam memiliki sesuatu. Mereka menjadi pembeli pertama pada produk baru.

Tipe pelanggan bermacam-macam, sehingga dapat dikelompokan sebagai berikut:

  1. Pelanggan pria
    Ciri-ciri pelanggan pria antara lain:

    1. Mudah terpengaruh oleh bujuk rayu pedagang, terutama oleh pedagang wanita.
    2. Tidak sabar ketika membeli sesuatu barang/jasa, sehingga sering tertipu oleh pedagang nakal.
    3. Mempunyai perasaan kurang enak jika memasuki toko tidak membeli sesuatu.
    4. Mempunyai pikiran takut tertipu,sehingga berhati-hati ketika berbelanja.

    Dalam menghadapi pelanggan pria, pedagang hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini:

    1. Melayani dengan cepat tanpa perlu basa-basi.
    2. Penjelasan yang diberikan terfokus pada hal-hal yang ditanyakan.
    3. Usahakan pelanggan membeli barang yang dirasakannya cocok, jangan sampai ia menyesal, karena jika kecewa ia tidak akan kembali lagi ke toko tersebut.
    4. Jangan menawarkan barang yang warnanya kontras dan mencolok, karena laik-laki biasanya kurang menyukainya.
  2. Pelanggan Wanita
    Ciri-ciri pelanggan wanita, antara lain:

    1. Tidak mudah terpengaruh oleh bujuk rayu pedagang.
    2. Lebih tertarik pada corak, warna, bentuk, dan model barang bukan kegunaannya.
    3. Lebih mementingkan gengsi,prestise, dan status sosial.
    4. Menyenangi hal-hal yang bersifat romantis daripada yang objektif.
    5. Suka meminta pendapat atau nasihat kepada pedagang.
    6. Gemar sekali berbelanja, sehingga mudah menentukan barang yang akan dibeli.

    Cara menghadapi pelanggan wanita:

    1. Melayani dengan penuh kesabaran dan perhatian.
    2. Menggunakan trik-trik dagang yang menarik perhatiannya, seperti obral atau diskon.
    3. Faktor harga sering sekali berpengaruh, karenanya pedagang jangan ingin memperoleh untung terlalu banyak.
  3. Pelanggan Remaja
    Ciri-ciri pelanggan Remaja:

    1. Mudah terpengaruh oleh bujuk rayu pedagang.
    2. Mudah terbujuk oleh iklan atau reklame, terutama barang-barang yang sedang ngetren.
    3. Bersifat konsumerisme, sehingga kurang memperhatikan daya beli.
    4. Dalam berbelanja kurang realistis, terlalu romantis dan implusif.
    5. Remaja suka sekali belanja, sehingga ia mau berlama-lama ketika berbelanja
  4. Pelanggan Lanjut Usia
    Ciri-ciri pelanggan lanjut usia:

    1. Pola pikirnya kolot sesuai dengan pengalaman hidupnya, sehingga seolah-olah dialah orang yang paling pandai dalam berbelanja.
    2. Kurang mengikuti perkembangan, sehingga suka menyamakan harga barang lama dengan barang yang baru.
    3. Tidak terburu-buru ketika membeli barang, bahkan suka berbincang-bincang dulu dengan pedagang.
    4. Suka lama dalam menawar barang.
    5. Cerewet dalam berbelanja dan suka merayu pedagang agar yang diperlukannya dijual dengan harga murah.

    Cara menghadapi pelanggan tipe ini adalah:

    1. Melayani mereka dengan penuh pengertian, perhatian, dan kesabaran.
    2. Mendengarkan semua kebutuhannya.
    3. Menghindari sikap yang seolah-olah menasihati atau merendahkan mereka.
    4. Meminta bantuan pada pelayan yang lebih tua agar pelanggan tipe ini lebih percaya.
  5. Pelanggan Pendiam
    Ciri-ciri pelanggan pendiam, antara lain:

    1. Pelanggan kurang berani menyatakan kebutuhannya karena merasa malu.
    2. Pelanggan enggan berbicara, karena sedang memikirkan mutu barang dan harganya.
    3. Pelanggan ini tidak mudah untuk dilayani karena tidak diketahui kebutuhannya.
    4. Pelanggan tidak dapat memusatkan pikirannya pada suatu barang, karena ia merasa gugup atau bingung.
    5. Kemampuan berbicaranya kurang, mungkin disebabkan adanya gangguan psikis.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menghadapi pelanggan pendiam, antara lain:

    1. Bersikap ramah dan penuh perhatian agar ia merasa dihargai, sehingga mau membeli.
    2. Menawarkan dan memilihkan barang-barang yang mungkin dibutuhkannya.
    3. Memberikan pertanyaan yang mungkin dapat membangkitkan perhatiannya pada barang yang diperlukannya.
    4. Usahakan agar barang-barng tersebut dapat dilihat,dipegang, atau langsung dicobanya.

    Melayani pelanggan yang diduga mengalami hambatan fisik dan psikologis, pedagang hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:

    1. Bertanya dengan tenang dan mengarahkan pandangan pada barang-barang yang mungkin akan dibelinya.
    2. Usahakan untuk terus menjalin percakapan dengan pelanggan tipe ini.
    3. Tidak menunjukkan sikap kasihan, tetapi bersikap wajar seperti menghadapi pelanggan lainya.
    4. Bersikap sabar dan tidak mudah marah agar tidak menyinggung perasaannya.
  6. Pelanggan yang banyak bicara
    Pelanggan yang banyak bicara biasanya pandai mengarahkan topik pembicaraan. Ia suka bicara berbagai persoalan tanpa menyinggung kebutuhannya untuk membeli sesuatu. Kadang-kadang objek pembicaraan menjadi ngawur tanpa batas. Dalam menghadapi pelanggan tipe ini, pedagang hendaknya bersikap sabar. Ketika ia berhenti berbicara, pedagang segera mengalihkan pembicaraan pada barang-barng yang mungkin diperlukannya. Sikap tersebut memberikan kesan bahwa pedagang memberikan perhatian, sehinggan pelanggan merasa senang dan mau membeli barang yang diperlukan.
  7. Pelanggan tipe ragu-ragu
    Dalam menghadapi pelanggan ragu-ragu, pedagang hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini:

    1. Berusaha untuk meyakinkan pelanggan tentang barang-barang yang dibutuhkannya.
    2. Mencoba menawarkan barang-barang yang mungkin diperlukannya.
    3. Menjelaskan semua jenis barang yang tersedia sampai mendetail, agar pelanggan tertarik untuk membeli.
    4. Apabila pilihan pertama terasa kurang menarik perhatiannya, tawarkanlah barang lainnya sebagai pilihan alternatif.
    5. Dengan sabar mengikuti seleranya dan tidak memaksakan pendapat pedagang.
    6. Memberikan jaminan kepada pelanggan, misalnya: “Seandainya tidak cocok atau salah pilih, barang yang sudah dibeli dapat ditukar”.
  8. Pelanggan tipe Pembantah
    Pelanggan tipe pembantah biasanya menganggap dirinya paling pandai atau paling banyak tahu, sehingga ia tidak mau mendengarkan pendapat orang lain. Pelanggan seperti ini senang sekali berdebat, sehingga membuat gaduh suasana. Menghadapi pelanggan tipe pembantah, pedagang hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

    1. Tidak menunjukan sikap dan reaksi negatif bahwa pelanggan berada pada pihak yang salah, sebab hal itu akan memancing debat kusir yang berkepanjangan.
    2. Tetap menunjukan sikap tenang,ramah dan tidak gugup.
    3. Membatasi pembicaraan hanya pada barang-barang yang akan dibelinya.
    4. Memberikan alasan secara objektif walaupun hal itu dibantahnya, sehingga pelanggan merasa yakin terhadap barang-barang yang akan dibelinya.
  9. Pelanggan tipe pencuriga
    Pelanggan yang curiga selalu hati-hati dalam berbelanja. Ia tidak mudah dipengaruhi oleh pedagang. Pelanggan tipe ini sikapnya tidak tenang dan selalu merasa curiga dan takut tertipu oleh pedagang. Kecurigaan tersebut muncul disebabkan ia pernah mengalami tertipu ketika berbelanja. Dalam menghadapi pelanggan tipe curiga, pedagang hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:

    1. Meyakinkan dengan memberikan garansi terhadap barang yang akan dibelinya.
    2. Tidak mengajukan kesan bahwa pedaganglah yang paling tahu, karena hal itu dapat membangun rasa curiga.
    3. Memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk memeriksa atau meneliti kondisi barang yang akan dibelinya.
    4. Bersikap tenang, tidak terpancing, dan memberikan alasan secara rasional.
  10. Pelanggan tipe angkuh
    Pelanggan tipe angkuh adalah pelanggan yang selalu ingin berkuasa dan menjadi pusat perhatian. Pelanggan yang angkuh mudah sekali dikenal karena perilakunya suka berlebihan, sombong, dan menawar barang dibawah harga standar.
    Dalam menghadapi perilaku pelanggan yang angkuh, pedagang hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:

    1. Tidak terpancing atau tidak merasa terkesan oleh sikap dan perilaku pelanggan.
    2. Bersikap ramah,hormat, dan penuh perhatian agar dia tahu diri.
    3. Berusaha tetap sabar dan jangan terlalu menanggapinya.
    4. Tetap melayani semua kebutuhannya agar dia mau berbelanja.